Pengolahan Gula Merah dari Kelapa Sawit Sebagai Upaya Pembudayaan Masyarakat Jorong Bukit Harapan
Keywords:
Pengolahan, Gula Merah, Kelapa Sawit, PemberdayaanAbstract
Limbah batang sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan limbah perkebunan yang sifatnya volumetris dan tidak mudah terdegradasi di areal perkebunan. Sejauh ini limbah batang sawit belum banyak dimanfaatkan, padahal dalam 1 batang sawit yang sudah memiliki batas umur maksimal 25 tahun dapat menghasilkan nira 3-10 liter perharinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tekanan terhadap kualitas gula merah dari nira batang sawit yang diolah dengan teknologi vakum. Pemasakan gula dilakukan pada suhu pemasakan 100˚C100˚C dan kecepatan pengadukan 200 rpm dengan variasi tekanan 700 mmHg, 710 mmHg dan 720 mmHg. Gula merah sawit yang dihasilkan kemudian dianalisis kadar air, bahan tak larut dalam air, dan uji organoleptik terhadap bau, rasa, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah tekanan vakum, titik didih nira semakin rendah, kadar air semakin rendah, sehingga tekstur (kekerasan) gula merah sawit yang dihasilkan semakin baik, serta bau, rasa, dan warna semakin baik. Selain dipengaruhi oleh tekanan vakum, kualitas gula merah juga dipengaruhi oleh kualitas nira. Hasil terbaik diperoleh pada gula merah dari nira sawit yang dihasilkan dengan tekanan 700 mmHg, yaitu diperoleh kadar air 9.29%, bahan tak larut dalam air 2.37%, dan organoleptik dengan bau normal, rasa normal dan warna coklat kekuningan.
References
BPPSDMP. (2010). Cara Pembuatan Gula Merah dari Nira Kelapa Sawit. Http://Cybex.Pertanian.Go.Id/Artikel/17483/Cara-Pembuatan-Gula-Merah-Dari-Nira-Kelapa-Sawit-/.
Erwinda D. M., & Susanto, W. H. (2014). Pengaruh pH Nira Tebu (Saccharum officinarum) dan Konsentrasi Penambahan Kapur Terhadap Kualitas Gula Merah. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(3), 54–64.
Litana, J., Karo-karo, T., & Yusraini, E. (2018). Interval Waktu Pengambilan Dengan Variasi Lama Pelayuan dari Batang Pohon Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) yang Ditumbangkan. JFLS, 2(2), 77 – 87.
Mokodompit, R., Pakerego, F., & Lengkey, L. (2019). Modifikasi Tungku Pembuatan Gula Aren (Arenga Pinnata) Menggunakan Bahan Bakar LPG (Liquified Petroleum Gas). Cocos, 1(4). https://doi.org/https://doi.org/10.35791/cocos.v1i4.25024
Nawansih, O., (2013). Kajian Potensi Gula Merah Kelapa BS Untuk Produksi Gula Semut. Laporan Peneliti Dipa Senior. Universitas Lampung.
Nengsih, Y. (2015). Pemberian Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) di Pembibitan Utama. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari, Vol. 15(4).
Pertiwi, P. (2015). Panduan Lengkap Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya.
Sunarko. (2007). Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka.
Suwandi, S., Ahmad Y., Laili E. R. (2016). Kecerdasan Ekologis dalam Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Litera, Vol. 15(1).
Tanjung, R. A., Karo-Karo, T., & Julianti, E. (2018). Pengaruh Penambahan Gula Pasir dan Lama Pengeringan Terhadap Mutu Gula Semut Nira Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq.). Journal of Food and Life Sciences, 2(2), 123–132.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ambacang: Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.




















